Diskus (Symphysodon discus) termasuk ikari hias air tawar yang sangat peka terhadap perubahan lingkungan, terutama perubahan sifataimya. Jika lingkungan tidak cocok, diskus menjadi kurang nafsu makan dan terkadang akin mengeluarkan kotoran berlendir putih, pemijahan, air sebaiknya bersifat asam dengan kesadahan rendah. Kandungan oksigen dapat ditingkatkan dengan aerasi menggunakan aerator atau blower. Kondisi air yang disukai diskus adalah yang mengandung asam humus atau tannin. Untuk ke dalam wadah pemeliharaan dilarutkan tanah humus yang mengandung asam humus dan bersifat lunak atau dengan cara merendam sabut kelapa yang banyak mengandung tanin sehingga air menjadi asam. Air kedua rendaman bahan tersebut harus selalu diukur derajat keasamannya dengan pH meter. Bila tingkat keasaman yang dikehendaki tercapai, tanah humus atau sabut kelapa dikeluarkan. Untuk seterusnya, air dicek secara berkala setelah 2–3 minggu kondisi air dapat berubah sehingga harus diganti.
Tempat pemijahan dilengkapi tanaman air seperti echinodorus atau spatterdock. Bahan lain yang bisa dimanfaatkan sebagai penempel telur adalah botol, pot bunga, atau potongan
paralon berdiameter 4-6 inci yang ditempatkan di bagian tengah akuarium.
Tempat pemijahan yang umum digunakan adalah akuarium ukuran (100 x 50 x 45) cm. Ketinggian air dalam akuarium sebaiknya lebih dari 35 cm karena jika kurang diskus jarang mau kawin.
Ikan ini suka merawat dan mengasuh anak-anaknya secara telaten. Bahkan diskus “menyusui” anak-anaknya yang Baru menetas dengan cara membiarkan lendir yang ada pada tubuhnya dihisap oleh anaknya (seperti menetek).
- Pemilihan induk
Induk diskus yang berkualitas sebaiknya diambil dari bakalan kemudian dipelihara sampai betul-betul menjadi induk. Diskus mulai matang kelamin dan siap kawin pada umur 1 tahun (betina) dan 1,5 tahun (Oman), Dipilih Ikan yang memiliki badan bulat sempurna, tebal, dan warnanya cerah cemerlang. Ikan jantan lebih gelap daripada betina dan pada kepalanya terdapat pita yang berkelok-kelok berwarna biru cerah melilit sampai ke perut dan punggung. Pada betina, pita yang berkelok-kelok itu hanya sedikit. Cara yang paling mudah dan praktis untuk mengetahui perbedaan jantan dan betina adalah dengan mengintip sekumpulan diskus dewasa. Ikan yang siap kawin akan mencari dan memilih pasangannya dan terlihat memisahkan diri dari kelompoknya. Pasangan tersebut segera ditangkap dan ditempatkan pada akuarium pemijahan.
Lihat juga – www.fishmania.com